Bermain Itu Penting!

Play is the bussiness of early childhood.

(Papalia, Olds, and Feldman, 2006). 

Siapa sih yang tak tahu, bahwa anak berkembang dengan bermain. Makin pintar dan makin banyak tahu juga lewat bermain. Bermain memang dunia anak, kok. Anak saya yang nomor dua seringkali mengatakan, “aku masih sibuk, Bun”, ketika saya memintanya mengerjakan sesuatu. Saat ditengok, ternyata yang disebutnya sibuk adalah sibuk bermain. ha..ha…. segitu pentingnya bermain bagi mereka.

Foto755

Dan ternyata mengatasi keterbatasan anakpun bisa dilakukan dengan terapi bermain. Kirain selalu terapi yang ruwet-ruwet dan hanya bisa dilakukan terapis berpengalaman. Eh, ternyata “hanya” dengan bermain, bisa melompati segala keterbatasan anak. Asa, putra pertama kami telah merasakannya

 Usia PAUD, gurunya merasa ada yang kurang dalam tumbuh kembangnya. Maka dia sarankan kami membawa ke klinik tumbuh kembang. Sebenarnya, bukannya kami tak menyadari bahwa Asa mengalami keterlambatan di beberapa hal, dibanding sebayanya. Namun kami berdua sepakat, anak memiliki ritmenya sendiri. Saat dia waktunya bisa, dia akan bisa. Tentu dengan cukup di beri stimulasi. Namun karena pihak sekolah sudah memberi sinyal bahwa ini perlu campur tangan klinik tumbuh kembang, maka ya okelah. Kami kooperatif saja.

Kami membawa Asa ke sebuah klinik tumbuh kembang di kota sebelah. Dan setelah menjalani proses assesment beberapa kali pertemuan, ternyata Asa dideteksi memiliki keterlambatan diantaranya pada motorik halus dan vestibular. Namun pihak klinik tak menganjurkan kami mengambil sesi terapi di  tempat mereka. Mereka merekomendasi cukup dengan terapi di rumah saja. caranya? (baik ya mereka, gak asal bisa cari untung) Bermain! Iya bermain saja. Beberapa jenis permainan yang direkomendasi. Mulai dari lego, puzzle, menggambar dan mewarnai, finger painting, melipat dll. Pokoknya semua aktifitas yg melibatkan penggunaan tangan dan jemarinya, juga yang menuntut fokus.

Maka hari-hari selanjutnya saya sibuk berbelanja semua keperluan mainan dan bahan untuk aktifitas Asa. Beruntung sekarang banyak onlineshop yg menjualnya. Berbagai puzle, sliding car, wire, permainan menjahit dsb saya siapkan untuknya.

Foto805

Asa Dengan Berbagai Mainannya

Foto102

Gembira Memakai Topi Buatannya Sendiri

Meski judulnya “bermain” jangan kira Asa langsung he eh saja. nggak mudah mengajaknya mau beraktifitas dan anteng dengan permainan tersebut. Dia anak yang sungguh aktif, susah diam. Mulanya saya hanya bisa mengajaknya bermain sekitar 15 menitan, namun makin lama, Asa anteng bermain hingga di atas 1 jam.

Foto139

Bermain Di Hutan Kota

Ternyata terapi bermain bener ampuh! Gak pakai lama, hanya beberapa bulan Asa sudah lebih baik dalam motorik halusnya. Mulai mau menulis dan yang saya sangat senang, dia makin fokus. Tadinya loncat sana sini, sampai orang awam akan mengiranya ADD atau hiperaktif.

Nah, kalau ada Anda yang masih selalu mengidentikkan belajar dengan menghadapi buku dan menggunakan alat tulis, coba pikir lagi deh. Jangan-jangan nanti Anda menyesal di kemudian hari karena tak cukup memberi waktu anak Anda bermain. Hak mereka…

6 respons untuk ‘Bermain Itu Penting!

  1. Irowati berkata:

    Belajar dg bermain memang sangat efektif ya mbak…. mengasah kemampuan dr segala segi, motoriknya, melatih otaknya, dan meningkatkan kreatifitasnya…
    Terimakasih banyak sdh berpartisipasi meramaikan GA saya ya..
    Titip pelu cium utk kedua buah hatinya mbak…

    Disukai oleh 1 orang

  2. ira berkata:

    Kalau di sini, jika para ortu merasa gurunya kebanyakan ngasih pelajaran atau pe-er, mereka protes. Jangan ganggu jatah main anakku! gitu prinsip ortu di sini.

    Suka

Tinggalkan komentar