Jatuh Cinta Pada Food Combining (1)

BAGIAN I : FOOD COMBINING RAHASIA LANGSING

Sudah lebih dari dua tahun saya menjalani food combining. well.. meski saya belum bisa dibilang food combiners yang baik, karena masih acap cheating dan… minum kopi. *ditoyor

Ada beberapa hal tentang food combining yang membuat saya jatuh cinta dan merasa nyaman menjalaninya. Pertama, ini diet yang sangat mudah. Banyak diet yang saya kenal sebelumnya perlu upaya ekstra untuk menjalankannya.

Diet kalori misalnya, harus menghitung-hitung jumlah kalori yang terkandung dalam setiap makanan yang masuk ke perut kita. Buat saya, itu merepotkan sekali. Apalagi makanan yang kita konsumsi kan terdiri dari berbagai kombinasi bahan, ya.

Saya juga pernah melihat orang-orang yang berdiet dengan harus menimbang makanannya. Misalnya dia hanya boleh makan sekian gram nasi, atau sekian gram kentang, sekian gram lagi lauk, bla…bla… aduhh…. Saya ini suka yang praktis-praktis saja.

Nah, enaknya food combining ini, kita bisa makan sekenyangnya tanpa merasa berdosa. Lho? Iya betul. Food combining menyarankan untuk makan sampai kenyang, artinya tentu kenyang dalam batas wajar. Bukan kekenyangan yang membuat kita sampai susah bergerak dan perut terasa berat. Bukan pula makan terlalu sedikit yang membuat kita kemudian tersiksa kelaparan.

Kedua, food combining menjaga berat badan saya selalu ideal. Langsing memang bukan tujuan utama dalam Food combining. kalau dalam istilah FC-ers, sih, langsing itu “hanya” bonus. Buat saya itu benar, bonus yang sangat “wahh” terutama buat kaum perempuan.

Sebenarnya saya bukan orang yang bermasalah dengan berat badan. Sejak masih gadis hingga sekarang beranak dua, berat badan saya stabil di kisaran 52-55 kg. Hanya saat hamil anak pertama saja bb saya melonjak hingga 68 kg. Jangan ditiru ya, buat yang lagi hamil. Lonjakan bb saat hamil ini sebenarnya bukan hal menggembirakan. Harusnya, paling banter naik 12 kiloan lah dari bb sebelumnya.

Ada beberapa alasan saya merasa perlu untuk mempertahankan berat badan dalam kondisi ideal. Sebenarnya sih, jujur saya jarang menimbang badan. Enggak punya timbangan sih…*glodhaggg…

Saya lebih sering mengukur tubuh dengan pakaian-pakaian yan saya kenakan saja. Kalau jeans saya sudah mulai terasa sesak saat dipakai, ya berarti bb mulai naik. Biasanya kemudian baru saya menimbang, dan kenaikannya pun paling-paling 2 kg.

Kalau ini terjadi, berarti alarm saya sudah mulai bunyi, nih…. Lampunya menyala kedap-kedip dan suaranya bikin pusing, tuiing…tuinnng… *emang gitu ya bunyi alarm? Ha…ha…itu hanya bayangan saja lho.

Ketika itu terjadi, yang perlu saya lakukan hanya 1. Kencangkan food combining! Saya biasanya menambah lagi porsi buah yang saya makan. Saya juga biasanya meminimalkan porsi karbo dan protein hewani. Lebih banyak makan sayuran dan proten nabati saja. Minum air saya perbanyak. DAN catatan penting: saya tetap makan dengan kenyang! Jadi No tersiksa perut keriukk keriukkk…

Biasanya, dengan cara seperti itu, hanya tiga hari saja celana yang sudah sesak bisa dipakai lagi dengan nyaman. Cepat kan? Olah raga berat? Enggak! Paling Cuma yoga 2-3 kali seminggu plus sesekali jalan kaki. Nah, Anda bermasalah dengan BB. Yuk coba cara saya. Sehat, mudah, murah nyaman pula!

(bersambung)

6 respons untuk ‘Jatuh Cinta Pada Food Combining (1)

  1. wyuliandari berkata:

    ha..ha… food combining memang tujunnya sehat Mak :). kalu udah sehat, langsing ngikut aja..

    Suka

Tinggalkan komentar